Seorang wartawati The Washington Post melaporkan pada 2 November 2005 bahwa "CIA telah menyembunyikan dan menginterogasi beberapa dari tawanan terpenting mereka yang dituduh terlibat Al Qaeda di sebuah kompleks di negara Eropa Timur, menurut pejabat-pejabat AS dan asing yang mengetahui pengaturan ini."
Laporan ini menyatakan bahwa CIA mempunyai sebuah sistem penjara rahasia di seluruh dunia yang bertempat di Asia, Eropa Timur, dan di Teluk Guantanamo di Kuba. Sistem ini memainkan peranan penting dalam peranan anti-teror organisasi ini. Menurut laporan tersebut, sistem ini telah dirahasiakan dari para pejabat pemerintah (termasuk komisi-komisi Kongres yang mengawasi CIA) melalui upaya-upaya organisasi itu sendiri maupun melalui kerja sama dengan biro-biro intelijen asing.
Laporan Priest berlanjut: "Keberadaan dan lokasi fasilitas-fasilitas ini -- yang disebut "tempat-tempat hitam" dalam dokumen-dokumen rahasia Gedung Putih, CIA, Departemen Kehakiman dan Kongres -- hanya diketahui oleh segelintir pejabat di AS dan, biasanya, hanya oleh presiden dan segelitinr perwira intelijen puncak di masing-masing negara tuan rumah.
Fasilitas rahasia ini merupakan bagian dari sebuah sistem penjara rahasia yang dibangun oleh CIA hampir empat tahun lalu yang pada berbagai kesempatan mencakup pula tempat-tempat di delapan negara, termasuk Thailand, Afganistan serta sejumlah negara demokrasi di Eropa Timur, serta sebuah pusat kecil di penjara Teluk Guantanamo di Kuba, menurut pejabat-pejabat intel dan diplomat sekarang maupun yang alu dari tiga benua."
BBC telah menindak-lanjuti laporan-laporan ini dan mengukuhkan bahwa ada bukti-bukti yang layak dipercaya tentang penjara-penjara rahasia ini. Trent Lott juga tampaknya telah menegaskan kehadiran penjara-penjara ini. Pada 8 November 2005 Pemimpin Mayoritas Senat Bill Frist dan Ketua Dewan Perwakilan Dennis Hastert, lewat sebuah surat, menuntut diadakannya penyelidikan bersama oleh Komisi intelijen Senat dan Dewan Perwakilan atas kebocoran berita tentang fasilitas-fasilitas rahasia CIA ini.
Dalam surat mereka (bila memang laporan Post itu benar) "pembocoran yang sangat buruk ini dapat membawa akibat-akibat yang merusak dan berbahaya jauh ke depan, dan akan membahayakan upaya-upaya kita untuk melindungi bangsa Amerika dan negara kita dari serangan-serangan teroris."
Surat itu selanjutnya mengatakan: "Apakah kerusakan yang sesungguhnya dan yang potensial terhadap keamanan nasional AS dan mitra-mitra kita dalam perang global melawan teror?"
Senator Republikan Lindsey O. Graham menuduh Pemimpin Mayoritas Senat Bill Frist dan Ketua Dewan J. Dennis Hastert telah mengalihkan perhatian pada investigasi tentang mengapa penjara-penjara rahasia ini ada kepada bagaimana informasi tentang tempat-tempat itu dibocorkan kepada umum.
Spanyo sedang menyelidiki tuduhan-tuduhan bahwa CIA menggunakan lapangan terbang Palma untuk mentransfer tawanan tanpa izin. Pada Desember 2005, ABC News melaporkan bahwa sejumlah bekas agen CIA menyatakan bahwa CIA telah menggunakan waterboarding, bersama-sama dengan lima "Teknik Interogasi yang Diperkuat," terhadap mereka yang dicurigai menjadi anggota Al Qaeda yang ditawan di penjara-penjara rahasia.
Waterboarding secara luas dianggap sebagai suatu bentuk penyiksaan, meskipun ada laporan-laporan yang menyatakan bahwa Presiden Bush menandatangani suatu "penemuan" rahasia bahwa praktek itu tidak termasuk penyiksaan, dan karena itu mengizinkan penggunaannya. Pada 13 Desember, Dick Marty, yang menyelidiki aktivitas ilegal CIA di Eropa atas nama Dewan Eropa melaporkan bukti yang menunjukkan bahwa "sejumlah orang telah diculik dan dipindahkan ke negara-negara lain tanpa peduli tentang standar hukumnya." Pada sebuah konferensi pers, Marty mengatakan bahwa ia yakin bahwa AS telah memindahkan tahanan-tahanannya yang ilegal dari Eropa ke Afrika Utara pada awal November sebagai reaksi atas laporan Washington Post.
Selengkapnya klik disini...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar